Yogyakarta – Astra Motor Yogyakarta, Major Broker sepeda motor Honda di wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan terbaik bagi konsumen yang melakukan pembelian untuk perusahaan. Kendati situasi penuh dengan tantangan, perusahaan perlu ekosistem dari hulu ke hilir yang baik untuk memenuhi permintaan sepeda motor serta memperoleh layanan purna jual.
Advertising and marketing Supervisor Astra Motor Yogyakarta Thomas Pradu mengungkapkan bahwa jaringan broker sepeda motor Honda sangat mengutamakan pelayanan untuk pembelian dari perusahaan maupun instansi pemerintahan. Team Buyer, lanjut Thomas adalah memiliki prioritas tersendiri dalam pemenuhan pesanan ataupun layanan purna jual.
“Kami merasakan pentingnya memberikan layanan prima kepada konsumen dari sektor perusahaan dan instansi pemerintahan. Terlebih jika sepeda motor tersebut digunakan sebagai bagian dari alat produksi dan menunjang jalannya bisnis perusahaan tersebut. Harapannya layanan kami bisa mendukung roda perekonomian dan pemerintahan.”
Berbagai sektor usaha maupun bisnis sudah menjadi rekan dalam melakukan pengadaan sepeda motor, baik untuk operasional perusahaan / instansi serta untuk karyawannya. Seperti salah satu financial institution milik pemerintah yaitu PT Financial institution Rakyat Indonesia. Secara rutin pembelian telah dilakukan baik untuk hadiah undian ataupun untuk operasional karyawannya.
Selain itu, perusahaan milik pemerintah lainnya seperti PT Mitra Bisnis Madani juga menjadi pelanggan yang sudah bekerjasama baik dalam pembelian maupun perawatan sepeda motor Honda.
“Komitmen kami dalam pelayanan ke perusahaan maupun instansi pemerintah adalah cepat, mudah, dan nyaman. Jika ingin melakukan pemeliharaan untuk sepeda motor Honda yang digunakan untuk operasional perusahaan dengan servis di kantor, kami siap dengan fasilitas bengkel keliling dan servis kunjung.” ungkap Thomas Pradu.
Dengan seluruh layanan tersebut, Astra Motor Yogyakarta berharap dapat terus menjaga kenyamanan konsumen, tidak hanya individu saja namun juga workforce buyer dari perusahaan dan instansi pemerintah.
