Mengapa Penjualan Mobil pada April dan Mei Turun

Mengapa Penjualan Mobil pada April dan Mei Turun

Jakarta, Otospeed.co – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merilis penjualan pada April dan Mei sangat dipengaruhi libur Lebaran. Meskipun begitu, Gaikindo memperkirakan total penjualan selama catur wulan pertama tahun ini tetap akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

Gaikindo memprediksikan penjualan mobil di April dan Mei akan mengalami penurunan. Hal ini diungkapkan Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara.

Read More

Dia mengatakan penjualan pada April akan mengalami penurunan jika dibandingkan penjualan pada Maret, hal ini dikarenakan jumlah hari kerja yang terbatas. “Indikasinya, hari kerja yang lebih pendek karena banyak libur. Sampai sekarang data belum masuk,” ujar Kukuh pada Rabu (11/5).

Kukuh menegaskan pengurangan hari kerja pasti berdampak pada penjualan. Dia juga mengatakan hal ini selalu terjadi setiap tahun, di mana akan terjadi peningkatan, lalu penurunan setelahnya stabil.

“Pasti kebanyakan konsumen menghabiskan uang pada saat Lebaran atau awal Ramadhan, agar pada saat Lebaran sudah memakai mobil baru. Di mana sehabis Lebaran jeda dulu,” tuturnya Adapun, PT Toyota Astra Motors (TAM) mengatakan pihaknya mengalami penurunan penjualan di April ini. Hal ini diungkapkan oleh Marketing Direktur PT TAM Anton Jimmy.

Meskipun penjualan per bulan turun, Kukuh menuturkan penjualan empat bulan pertama di tahun 2022 dipastikan lebih tinggi dibandingkan penjualan tahun lalu. Gaikindo juga memprediksikan penjualan pada Mei mengalami penurunan. Kukuh menjelaskan lebaran terjadi di antara dua bulan yaitu April dan Mei di mana mengakibatkan hari kerja yang berkurang. “Sekarang sudah hari ke-11, namun baru dua hari ini hari kerjanya dan operasional,” jelas Kukuh.

Anton menjelaskan penjualan pada April tidak sebanyak penjualan Maret 2022 yaitu 30.935 unit. Toyota mengatakan pihaknya menjual mobil sebanyak 25.000 unit lebih atau turun 19 persen month to month (mtm) Jimmy mengatakan penjualan Maret naik dikarenakan adanya sentimen menjelang hari raya Ramadhan sehingga penjualan naik 46 persen month to month , dari sebelumnya pada Februari mencapai 21,187 unit. Efek lebaran mungkin terlihat ya di dua bulan terakhir, secara retail penjualan Bulan maret yang notabene 1 bulan sebelum Lebaran naik ke 30 ribu lebih dari bulan februari di level 21 ribu.(ep)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *