Otospeed.co – Mobil Dinas yang berbahan bakar minyak akan diganti dengan mobil listrik. Kebijakan tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang pengunan kendaran bermotor listrik. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, menjelaskan Inpres itu adalah wujud komitmen Presiden Jokowi dalam menerapkan transisi energi dari sumber fosil ke energi baru dan terbarukan.
Meski dinilai memiliki keunggulan, mobil listrik juga mempunyai kekurangan. Apa saja kekurangan mobil listrik dibanding mobil berbahan bakar minyak?
- Jarak tempuh lebih dekat
Mengutip Power Sage, mobil listrik rata-rata memiliki jangkaun tempuh yang lebih pendek dibanding mobil bahan bakar minyak. Sebagian besar mobil listrik berjarak tempuh antara 96.000-193.121 kilometer consistent with pengisian daya. Berbeda dengan mobil bertenaga minyak yang rata-rata dapat menempuh jarak sekitar 482.803 kilometer saat tangki bensin terisi penuh.
- Pengisian daya cukup lama
Pengisian daya mobil listrik degree 1 maupun 2 dapat memakan waktu hingga 8 jam. Bahkan, di stasiun pengisian cepat membutuhkan waktu 30 menit untuk kapasitas daya 80 persen. Ini membuat pengemudi mobil listrik musti lebih berhati-hati dalam merencanakan perjalanan karena sulitnya mengisi daya listrik.
- Perbaikan atau pergantian baterai bisa mahal
Melansir Auto Dealer, baterai merupakan komponen utama mobil listrik karena bertugas menyimpan dan memberi daya gerak pada mobil. Karena itu meskipun tidak sering terjadi, baterai dapat rusak atau perlu diperbaiki, yang biayanya bisa sangat tinggi (tergantung pada kerusakan dan modelnya).
- Menyebabkan limbah elektronik
Mobil listrik mungkin tidak menghasilkan emisi knalpot tetapi tetap berkontribusi pada jenis limbah lainnya. Mobil listrik dilengkapi dengan baterai lithium-ion yang menggunakan banyak energi dan bahan baku.
Akhirnya, belum ada cara yang sepenuhnya berkelanjutan untuk mendaur ulang baterai ini karena menggunakan kembali baterai untuk penggunaan lain belum efisien.