Otospeed.co – Setelah maraknya kenaikan pertalite di awal bulan kemarin, kini banyak dari masyarakat indonesia yang mengeluh dengan kualitas pertalite yang disubut menurun. Banyak pengakuan dari pengendara bermotor di sosial media yang mengeluh atas turunya kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terbilang lebih boros.
Salah satunya akun twitter @RGOEATAMA yang menyeritakan keluhan sopirnya tentang bensin pertalite sekarang jadi lebih boros dari biasanya dan yang lebih menarik adalah tanggapan dari beberapa netizen sosial media yang setuju dengan cuitan tersebut.
Menanggapi dari masalah tersebut, Pertamina pun angkat bicara mengenai keluhan warganet.
Tanggapan PT Pertamina Atas Kualitas Pertalite yang Menurun
Company Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan bahwa standar dan mutu Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sudah sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.Ok/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
Adapun, batasan dalam spesifikasi sesuai Keputusan Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Drive (RVP).
“Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diijinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (kilo Pascal),” tegas Irto dikutip Minggu (25/9/2022).
“Semakin tinggi temperatur, maka akan semakin tinggi pula tingkat penguapannya. Pertamina mengimbau agar konsumen melakukan pembelian BBM di lembaga penyalur resmi, seperti SPBU dan Pertashop, agar produk BBM yang didapatkan terjamin kualitas dan keamanannya,” katanya.
Tetapi masih banyak keluhan warganet yang mengeluh terkait penurunan kualitas pertalite ini. Bahkan tak banyak yang beramsusmsi bahwa penurunan kualitas pertalite ini supaya warga indonesia beralih ke pertamax atau ke kendaraan listrik.
Kalo dilangsir dari akun resmi pertamina indonesia, Pihak pertamina bilang kalo penurunan kualitas ini tak bisa diukur hanya dengan perasaan saja, melainkan harus diuji juga di laboratorium.